Tersingkir di 16 Besar, Jepang Justru Bikin Kagum Setelah Foto Ruang Gantinya Beredar di Medsos

DUNIA BERITA - Setelah kekalahan yang menyakitkan di babak 16 besar dari Belgia, skuad Timnas Jepang dan ribuan pendukung mereka pun meninggalkan Rostov Arena, Rusia, secepat mungkin.

Dilansir Tribunnews.com dari Daily Mail pada Selasa (3/7/2018), sejumlah pemain Jepang dibiarkan menangis setelah tersingkir dari turnamen ketika gol dari Nacer Chadli memupuskan harapan mereka dan membalikkan keadaan menjadi 3-2.

Namun, seperti yang diungkapkan oleh koordinator FIFA, Priscilla Janssens di akun Twitter pribadinya, skuad Jepang bahkan menunjukkan sikap kesatrianya.

Pasalnya, saat mereka mengucapkan terima kasih dalam Bahasa Rusia saat meninggalkan kamar ganti mereka.

Tak hanya itu, kamar ganti juga ditinggalkan dalam keadaan yang bersih.

Janssens mengunggah foto tersebut dan menuliskan, "Ini adalah ruang ganti Jepang setelah kalah dari Belgia pada menit ke-94,"

"Mengucapkan terima kasih kepada fans mereka di stadion, membersihkan semuanya (bangku dan ruang ganti) dan berbicara kepada media. Bahkan meninggalkan catatan bertuliskan 'terima kasih' dalam Bahasa Rusia"

"Benar-benar contoh untuk tim-tom lainnya!! Sebuah kebanggaan bisa bekerja sama"

Tak hanya sikap dari Timnas Jepang yang mengagumkan, namun para pendukungnya pun juga mencuri perhatian publik.

Mereka terlihat mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di stadion usai menyaksikan pertandingan yang dramatis malam itu.

Para pendukung Timnas Jepang terlihat membantu para pekerja stadion untuk membersihkan sampah.

Dan pada hari Senin (2/7/2018) itulah, Jepang memang ditakdirkan untuk membuat kejutan baru di Piala Dunia yang dramatis.

Pada awal pertandingan, mereka mengukir keunggulan 2-0 atas Belgia, salah satu tim favorit yang diandalkan untuk menjuarai Piala Dunia 2018.

Jepang unggul di babak kedua dengan dua gol yang diciptakan oleh Genki Haraguchi pada menit ke-48 dan Takashi Inui di menit 52.

Namun Belgia membalas dengan epic comeback mereka, gol balasan pertama diciptakan oleh pemain Tottenham, Jan Vertonghen di menit ke-69 dan gol balasan kedua diciptakan oleh Marouane Fellaini lima menit kemudian.

Belgia kemudian mencuri kemenangan pada menit ke-94 ketika Thibaut Courtois menangkap tendang sudut Jepang dan memulai serangan balik yang dilakukan oleh Kevin De Bruyne.

De Bruyne menemukan Thomas Muenier melonjak ke depan sisi kanan dan umpan silang rendahnya ditinggalkan Romelu Lukaku untuk Chadli yang bergerak maju untuk mengkonversi dari jarak dekat.

"Saya tidak mau mengakuinya, tapi ini adalah tragedi, tetapi saya harus menerima kekalah ini sebagai fakta. Saya merasa hancur, sangat kecewa," kata pelatih Jepang, Akira Nishino.

"Para pemain bermain dengan kemampuan terbaik mereka, kami mampu menunjukkan sepak bola yang baik di lapangan tetapi tujuan kami adalah untuk lolos ke babak berikutnya sehingga saya saat ini tidak bisa disebut sukses,"

"Saya mengatakan kepada para pemain untuk pergi dan mandi karena mereka hanya berdiri di sana dan tidak dapat melakukan apa-apa,"

"Bukan hanya kami bermain bagus, tetapi kami harus memenangkan pertandingan ini, kami ingin menang, tim kami cukup dan kami mampu menyamai Belgia dan saya yakin kami bisa mengalahkan mereka," tandas Akira.

"Ketika mereka mencetak gol, saya mempertanyakan apakah saya memegang kendali dalam permainan dan saya berpikir bahwa saya harus disalahkan dan bukan para pemain. Saya menyalahkan diri sendiri dan saya mempertanyakan taktik saya," tambahnya.

"Saya ingin pemain saya memiliki mentalitas yang berbeda untuk tim Jepang di masa lalu, saya pikir kami berhasil memiliki mentalitas yag berbeda tetapi ada sesuatu yang kurang dalam keterampilan dan kekuatan tim kami,"

Di babak berikutnya, Belgia akan bertemu dengan Brasil di perempat final pada hari Jumat (6/7/2018) mendatang di Kazan Arena, Rusia.